Jumat, 06 Mei 2011

TUGAS WAWANCARA ILMU BUDAYA DASAR


Pada suatu hari tepatnya dihari kamis pada tanggal 5 Mei 2011 sore hari dini, saya mengantarkan temen saya pulang menuju rumahnya yang berada di Jakarta Selatan tepatnya di daerah Pasar Minggu. Dalam perjalanan itu saya teringat akan tugas IBD saya untuk mewawancarai seseorang yang mempunyai sebuah wawasan dan pengalaman dalam mendirikan sebuah usaha baik dalam usaha kecil maupun dalam usaha yang besar. Dan ketika sampai dirumah teman saya, saya meminta ijin kepada temen saya untuk mewawancarai Ibunya sebagai pemilik usaha dalam menjual makanan yaitu seperti warung makan yang didirikan di dalam rumahnya sendiri. Setelah mendapatkan izin dari teman saya, maka saya pun meminta izin pula terhadap ibunya untuk diwawancarai dan untuk di foto bersama dengan saya dan bermacam macam makanan yang disajikan untuk dijualnya.
Lalu saya memulai wawancara dengan Ibu dari teman saya itu yang bernama Ibu Daryati pemilik warung makan tersebut :
Saya     : “Mengapa ibu memilih mendirikan warung makan sebagai usaha ibu dalam kehidupan sehari  
    hari, mengapa tidak memilih yang lainnya?”
Ibu       : “Ibu memilih berusaha membangun sebuah warung makan karena ini adalah salah satu kelebihan ibu dalam memasak aneka makanan untuk dijual kepada para pembeli dan ibu pun senang akan melakukan hal ini untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari dan untuk membantu suami ibu dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari hari.”

Saya     : “Sejak kapan ibu mendirikan usaha warung makan ini?”
Ibu       : “Sejak ibu pindah ke rumah ini, kurang lebih dari pertengahan tahun 2008”

Saya     : “Menu makanan apa saja yang ibu jual di warung makan ini?”
Ibu       : “Berbagai macam makanan yang ibu jual seperti telur dadar, telur mata sapi, tempe oreng, semur sayur, ayam goring, ayam semur kecap, ayam gulai, dll. Ibu juga sekaligus menjual berbagai menu minuman seperti kopi, teh manis, es teh manis, pop ice, susu kopi, minuman bersoda, dll.”

Saya     : “Adakah kendala ibu dalam berusaha mendirikan warung makan ini?”
Ibu       : “Pasti ada, persaingan dengan warung lainnya pasti tidak bisa ibu menolak dan menghindar dari hal tersebut. Ibu hanya berharap semoga ibu mendapatkan rezeki yang cukup untuk kehidupan ibu dan keluarga sehari hari.”

Saya     : “Apakah suami ibu mendukung sepenuhnya usaha yang ibu tekuni ini sebelum ibu membangun usaha tersebut?”
Ibu       : “Awalnya suami ibu kurang menyetujui usul yang ibu berikan terhadapnya dengan membangun usaha warung makan ini, karena suami ibu takut jika nantinya ibu kurang bisa membagi waktu antara mengurus anak dengan mengurus usaha ibu ini. Tetapi tetap saja ibu lakukan, dan ibu tetap harus bisa membagi waktu untuk mengurus anak ibu. Alhasil Alhamdulillah ibu mendapatkan dukungan penuh dari suami ibu sendiri.”

Saya     : “Apakah ibu pernah menyerah dalam menghadapi kerugian yang besar yang hampir membuat warung makan ibu gulung tikar?”
Ibu       : “Ibu hanya merasakan hampir menyerah ketika ibu menghadapi kerugian yang besar yang hampir membuat warung makan ibu bangkrut. Tetapi ibu tetap terus semangat dalam mengembalikkan keadaan seperti semula, karena ibu tidak akan mensia siakan usaha yang telah ibu bangun selama 3 tahun ini.”

Saya     : “Terima kasih ibu telah bersedia saya wawancarai dalam menyelesaikan tugas saya tentang wawancara. Semoga warung makan ibu tambah sukses dan ibu mendapatkan rezeki yang berlimpah dari Allah SWT, amin.”
Ibu       : “Sama sama nak, terima kasih atas doanya ya nak. Amin.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar